PEMAIN:
DAFI TH sbg. ICHAL
CINDY FATIKASARI sbg. IBU WIRYO
TENGKU FIRMANSYAH sbg. PAK WIRYO
NABILA CHAERUNISA sbg. ANIN
NADIA RASYA sbg. AMANDA
NOVA SORAYA sbg. dr. NONA
EDY OGLEK sbg. dr. TEDY
YADI TIMO sbg. PAK LURAH
ANNA PINEM sbg. SUSTER PUTRI
ENNO TB sbg. BIBIK ATUN
SINOPSIS:
Dr. Nona dan dr. Tedy adalah dokter baru yang ditugaskan di Puskesmas Desa Sukaraja. Pak Lurah yang sangat senang akan kehadiran pasangan dokter itupun langsung menyambut sendiri di rumah dinas yang telah disediakan, sekaligus mengenalkan pengurus rumah tangga yang bertanggung jawab, Bibik Atun.
Sayangnya, dr.Nona dan dr.Tedy malah bersikap kurang ramah. Mereka memandang rendah semua penduduk desa dan memperlihatkan rasa jijik ke mereka. Bahkan ketika tetangga mereka, Anin dan Amanda khusus hadir membawakan poisan rebuis ke rumah mereka, mereka berdua menolaknya mentah-mentah.
Tidak hanya itu, saat di puskesmas pun mereka menolak memegang langsung pasien. Pasien-pasien yang datang berobat tidak ditangani langsung oleh dokter, malah diserahkan pada suster Putri. Suster Putri pun jadi bingung akan sikap pasangan dokter ini.
Warga banyak yang tidak mau berobat ke dokter, mereka memilih kembali ke dukun, karena kesombongan dan sikap tidak ramah dokter Nona dan dokter Tedy. Hal ini meresahkan Pak Lurah. Ia pun berusaha mengumpulkan informasi kebenaran berita tersebut.
Suatu hari Amanda sakit panas. Pak Wiryo dan istrinya membawa Amanda ke Puskesmas. Saat itu hanya ada dokter Tedy. Lagi-lagi dokter Tedy menyuruh suster Putri yang memeriksa, dan dia hanya meresepkan obat.
Amanda tidak langsung sembuh. Badannya semakin panas, muntah-muntah, bahkan mulai mengigo. Ibu Wiryo sangat takut Amanda akan seperti kakaknya, Anin, yang sempat mengalami sakit yang sama, yang kemudian mengakibatkan Anin bisu dan tuli. Oleh karena itu, walaupun hidup dalam kondisi kesusahan, mereka kembali membawa Amanda ke puskesmas untuk diperiksa.
Saat itu dokter Nona yang berjaga. Ia bingung dengan obat yang Amanda minum, karena tidak sesuai dengan penyakitnya. Ibu Wiryo mengatakan bahwa obat itu adalah resep yang dikasih dokter Tedy sebelumnya. Untuk menjaga wibawa suaminya, dokter Nona pun berdalih bahwa obatnya diganti dengan dosis yang sesuai.
Warga desa semakin tidak nyaman berobat ke Puskesmas. Suster Putri pun menceritakan hal itu kepada Pak Lurah. Pak lurah pun menanyakan ke Ichal, kakak Amanda, benarkah kondisi Amanda semakin parah. Ichal menambahkan bahwa dokter Tedy sempat menolak memeriksa Amanda di malam hari saat kondisi Amanda sedang parah-parahnya karena sempat kejang. Pak Lurah pun tidak tinggal diam, karena ketentraman dan nyawa warga desanya dipertaruhkan di sini.
Bagaimanakah kelanjutan kisahnya ?
VIDEO KLIP: Part 1 /
Part 2 /
Part 3 /
Part 4 /
Part 5 /
Part 6 /
Part 7 /
Part 8 /
Part 9
Courtesy of SahabatTV & RCTI