SILVI dan ADAM, adalah teman satu kampus yang selalu musuhan. SILVI jijay banget sama ADAM yang dianggap alay. Sementara ADAM juga alergi sama SILVI yang cewek jutek. Permusuhan keduanya juga makin seru, sampai-sampai pesta ultah DINDA, pacarnya ADAM, jadi berantakan karena ulah SILVI dan ADAM yang bertengkar dan bikin kerusuhan di pesta itu. DINDA jatuh ke kolam renang gara-gara kena sikut oleh SILVI. Saat itu DINDA malah ditolong oleh RYAN, pacar SILVI, karena ADAM malah sibuk ngomel-ngomel ke SILVI. Disitu DINDA dan RYAN juga sama-sama bete dengan pacar mereka, yaitu SILVI dan ADAM yang malah keasikan berantem terus sampai lupa dengan paca masing-masing.
SILVI diajak berkunjung ke rumah teman orang tuanya yang baru pindah dari medan. Ternyata mereka datang ke rumah orang tuanya ADAM yang merupakan sahabat lama orang tua SILVI. SILVI sangat kaget. Tapi kejutan lain datang, karena orang tua mereka ternyata sama-sama sudah menjodohkan SILVI dan ADAM dengan kawin gantung. Itu terjadi saat SILVI dan ADAM masih sama-sama berusia 4 tahun, hingga keduanya tidak tahu kalau mereka sudah dikawin gantung sejak masih sangat kecil itu. Mengetahui itu permusuhan mereka makin menjadi-jadi. Keduanya sama-sama menolak kawin gantung dan perjodohan itu.
Orang tua SILVI dan orang tua ADAM sama-sama pusing bagaimana menyatukan mereka kembali dalam pernikahan. Akhirnya mereka sama-sama sepakat mengatur libutan untuk SILVI dan ADAM. Orang tua SILVI yang awalnya sangat keras dan ketat mengawasi kuliah SILVI, kini malah memaksa-maksa SILVI agar liburan sendirian ke sebuah pulau yang indah. Begitu juga dengan ADAM yang dipaksa liburan ke tempat yang sama. Kepergian mereka pun diatur agar bisa satu tempat duduk di kereta dan kamar hotelpun dipesan bersebelahan. Tapi ADAM terlambat ke stasuin hingga tiketnya hangus. ADAM terpaksa membeli tiket lagi untuk pemberangkatan berikutnya.
Sampai di pulau tempat wisata yang eksotis itu pun, mereka tidak langsung bertemu walau pun kamar hotel mereka bersebelahan. Kejadian pertemuan mereka justru berlangsung aneh. Saat itu tas SILVI dijambret oleh pemuda yang pakai baju merah. Saat yang sama tas ADAM juga dijambret orang yang pakai kaos kuning dan topi putih. Di tempat yang berbeda, SILVI dan ADAM mengejar orang yang menjambret tas mereka. Tapi keduanya sama-sama kehilangan jejak. Ketika mulai putus asa, justru saat itulah mereka bertemu. SILVI sempat mengira ADAM adalah orang yang menjambretnya karena memakai baju merah. ADAM juga sempat mengira SILVI yang menjambretnya karena pakai kaos kuning dan topi putih. Dua-duanya sama-sama sempat teriak maling. Tapi keduanya sangat kaget ketika melihat wajah masing-masing. Saat itu warga sudah berdatangan karena teriakan mereka. Tapi SILVI dan ADAM malah bertengkar. SILVI nuduh ADAM mengikutinya ke tempat itu. Begitu juga dengan ADAM, dia nuduh SILVI pengen nikah sama dia sampai nyusul ke tempat ini. Mereka juga sempat mau dipukuli warga karena tadi sama-sama teriak maling. Akhirnya keduanya digiring pergi oleh polisi.
Sampai di kantor polisi keduanya makin bertengkar, sampai-sampai polisi pusing menghadapi mereka. Akhirnya mereka dilepaskan karena sama-sama terbukti bukan maling. Setelah bebas, pertengkaran bukan selesai, malah mereka menyeret orang tua masing-masing juga terlibat keruetan hubungan mereka berdua. Orang tua masing-masing sangat marah dan sama-sama memboikot untuk tidak mengirimkan uang pada mereka di pulau itu. Masalah makin berlipat, karena saat itu DINDA minta putus dari ADAM karena tidak diajak liburan. RYAN juga langsung mutusin SILVI karena dianggap sudah tidak menghargai RYAN sebagai pacanya dan pergi milih liburan berduaan sama ADAM. SILVI dan ADAM pun mendadak jadi kere sekaligus jomblo.
SILVI dan ADAM kini berada dalam masalah besar. Mereka jadi seperti terdampar di pulau wisata itu tanpa uang dan alat komunikasi karena semuanya raip setelah tas mereka kena jambret tadi. Keadaan sulit ini justru menyatukan mereka. SILVI dan ADAM terpaksa harus kerja sama mencari uang dengan menjual jagung bakar untuk bule-bule yang lewat di dekat pantai. Jagung bakar mereka ludes, bukan habis dijual, tapi kebanyakan habis dimakan oleh mereka karena sama-sama sudah kelaparan. Akhirnya mereka malah diamuk oleh pemilik usaha jagung bakar itu. Kembali SILVI dan ADAM harus kesusahan. Di sisi lain, Orang tua SILVI dan orang tua ADAM jadi salah-salahan karena sudah mengirim anak mereka untuk liburan ke luar kota itu. Mereka jadi bertengkar dan saling bermusuhan. Mereka bahkan sama-sama membatalkan kawin gantung untuk anak mereka. Masalah pun makin ruwet.
Sementara itu SILVI dan ADAM malah semakin dekat karena sama-sama susah di daerah itu. Lama kelamaan keduanya mulai saling suka. Setelah seminggu kerja di daerah itu, akhirnya SILVI dan ADAM mendapatkan ongkos untuk pulang ke jakarta. Mereka dijemput orang tua masing-masing di bandara. Keduanya bilang setuju untuk meneruskan kawin gantung mereka ke pernikahan. Tapi kini kedua orang dua masing-masing malah menentang keras. Kedua kubu orang tua pun bertengkar keras lagi di situ. Masing-masing menolak keinginan SILVI dan ADAM untuk bertunangan. SILVI dan ADAM kebingungan. Cinta mereka kini ditentang orang tua masing-masing.
Lalu bagaimanakah SILVI dan ADAM menyatukan cinta mereka..? Dan mungkinkah orang tua masing-masing akan damai setelah sama-sama memutuskan persabatan..?
Semua akan terjawab dengan cara yang lucu dan unik, sama uniknya seperti kisah cinta antara SILVI dan ADAM ini.
Courtesy of RCTI
No comments :
Post a Comment